Teknologi informasi di Indonesia berkembang sangat
pesat, hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi di dunia. Seolah menjadi
tren bahwa kemunculan teknologi tidak terlepas dari perkembangan komputer dengan
segala kemampuannya. Setiap peralatan digerakkan dibawah kendali komputer sehingga
tingkat kesalahan dapat diminimalisir. Akses informasi di belahan dunia dapat
kita himpun dan lihat dengan mengakses internet. Informasi detik demi detik
disajikan dapat segera dinikmati oleh masyarakat dunia.
Dalam dunia pendidikan teknologi pendidikan memiliki
peranan penting mengintegrasikan antara perkembangan teknologi melalui
pemanfaatan komputer dalam pembelajaran. Upaya-upaya untuk memperbaiki proses
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi tentunya akan berdampak
secara signifikan bagi perkembangan kompetensi siswa dan guru.
Internet dapat dirumuskan sebagai “a large collection of komputers in networks
that are tied together so that many users can share their fast resources” (William,dalam
munir :1999). Jika melihat pengertian diatas internet bukan hanya seperangkat
alat keras (infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan
satu dengan lainnya dan memiliki kemampuan mengirimkan data, grafik,pesan
maupun suara. Dengan kata lain internet merupakan suatu jaringan komputer yang
saling berhubungan dengan komputer lainnya.
Pengertian internet pula mencakup dari segi perangkat
lunak, yaitu berupa data yang dikirim dan disimpan yang sewaktu-waktu dapat
diakses. Beberapa komputer yang saling berhubungan satu dengan lainnya dapat
menciptaka fungsi “sharing” yang
secara sederhana disebut dengan networking.
Penggunaan internet dalam dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak
terelakan. Internet menjadi metode atau sarana komunikasi yang sangat handal
dan sangat bermanfaat, baik bagi peneliti, guru dan peserta didik sehingga
perlu dipahami karakteristik dan potensi internet agar dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Terdapat fungsi
internet diantaranya :
1. Fungsi alat komunikasi
Internet berfungsi
sebagai alat komunikasi , dimana bentuk komunikasi dalam internet dapat berupa e-mail (surat elektronik), milist (mailing list) serta chatting. Dengan email kita dapat berbagi atau mengirim serta menerima data atau
informasi dari rekan atau antar siswa. Email
dapat digunakan dengan mengirimkan tugas untuk meminimalisir penggunaan kertas
(paperless). Era komunikasi ketika
jaman telepon membutuhkan dana yang besar dengan munculnya tagihan jika sering
digunakan. Dengan chatting dan milist kita cukup menggunakan kuota
internet sehingga kita dapat berdiskusi dan bertukar informasi dengan teman. Diawal
kemunculah fasilitas komunikasi ini dapat diakses dengan MLRC kemudian berkembang sampai saat ini fasilitas komunikasi
terintegrasi dengan perangkat telepon genggam.
2. Fungsi akses
informasi
Melalui internet
kita dapat mengakses berbagai informasi yang disajikan oleh berbagai surat
kabar atau majalah tanpa harus berlangganan. Dari mulai yang sederhana seperti
prakiraan cuaca, indeks pertukaran mata uang, dan hal-hal rumit dalam
perkembangan dunia sosial, politik, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan serta teknologi
dan informasi dapat diakses dengan mudah. Dalam dunia pendidikan jurnal-jurnal
pendidikan, artikel, e-book dapat
kita akses tanpa harus dating ke perpustakaan. Sesorang tidak perlu hadir di
ruang kelas untuk belajar namun cukup di depan komputer di tempat masing-masing
dengan sambungan intenet dengan kelas virtual mengakses materi pembelajaran
sendiri kemudian conference dengan
teman lain di tempat lain sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih
universal.
3. Fungsi
pendidikan dan pengajaran
Dalam dunia
pendidikan dan pengajaran, internet berperan penting dalam mengemas sebuah
pembelajaran dengan berbasis teknologi informasi. Guru atau pengembang dapat
membuat sebuah materi pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tutorial,
multimedia interaktif, membuat grup diskusi. Setelah dikemas maka materi
pembelajaran tersebut di simpan dalam hosting gratis (.blog) atau yang berbayar
(.com). siswa dapat mengakses materi sekaligus dengan evaluasinya sehingga guru
hanya memantau dan membimbing di tingkat level yang diajarkannya. Yang menjadi
masalah adalah kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran tersebut. Guru perlu
keahlian untuk dapat membuat hal tersebut, namun dapat diminimalisir dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan mengelola internet dalam pembelajaran.
4. Fungsi tambahan
Fungsi tambahan
merupakan suplemen apabila siswa mempunyai kebebasan dalam memilih memanfaatkan
materi pembelajaran di internet atau tidak. Tidak ada kewajiban atau keharusan
untuk siswa mengakses materi pembelajaran dari internet, namun guru harus
mengupayakan perbaikan pembelajaran ini dengan mendorong atau menggugah siswa
agar dapat melek informasi, siswa lebih mandiri untuk mendapatkan pilihan
materi yang akan didapatnya.
5. Fungsi pelengkap
Sebagai komplemen
(pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogram untuk melengkapi
materi pembelajaran yang diterima siswa dalam kelas. ini diprogram menjadi
materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat remedial.
Secara umun
dalam pengelolaan kelas terdapat siswa yang fast
learner, average or moderate learner serta slow learner. Biasanya siswa
yang rata-rata terkadang dilupakan di kelas karena dianggap tidak memiliki
masalah (aman), yang justru menjadi masalah adalah siswa yang lamban (slow learner) dan siswa yang cepat (fast learner). Bagi kedua ini perlu reinforcement baik enrichment bagi fast learner
dan remedial bagi slow learner. Bagi fast learner disediakan akses materi
pembelajaran yang secara khusus dikembangkan untuk mereka, begitupun dengan
slow learner diberikan kesempatan untuk
memahami kesulitan dalam memahami materi dengan mengakses materi pembelajaran
yang telah disusun sedemikian rupa oleh guru.
6. Fungsi pengganti
Beberapa negara
maju dalam dunia perguruan tinggi terdapat alternatif kagiatan pembelajaran
kepada siswa. Tujuannya adalah untuk membantu mempermudah siswa mengelola
kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat menyesuaikan waktu dengan kegiatan
perkualiahhnya. Ada 3 model yakni : (1) konvensional (tatap muka), (2)
sebagaian tatap muka sebagian melalui internet.dan (3)sepenuhnya menggunakan
internet.
Alternatif model
pembelajaran manapun tidak menjadi masalah karena 3 model tadi sudah merupakan
kesepakatan dan mendapat pengakuan dan penilaian yang sama. Keadaan yang fleksible
ini sangat membantu siswa mempercepat pendidikannya.
Dari uraian intenet dan pendidikan diatas dapat
disimpulkan bahwa paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional
(konvensional) dengan penguasaan teknologi internet yang terintegrasi dalam
sistem pendidikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama dalam interkasi
pembelajaran antara guru dengan siswa. Demikian semoga bermanfaat
Sumber :
Buku Kurikulum berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. (Prof.Dr.Munir,M.IT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar