Puji serta syukur saya panjatkan
kehadirat Ilahi Robbi. Bahwa selama perjalanan menjalani kuliah semester 2 di
Pasca Sarjana STKIP Garut, saya diberikan kesehatan dan kekuatan untuk
menjalaninya.
Kuliah di semester 2 jauh berbeda
dengan kuliah di semester 1 yang kebanyakan teroritis dan diskusi sedangkan di
semester 2 lebih banyak porsinya ke praktek. Hal ini sangat menyenangkan buat
saya. Apalagi saya guru produktif (SMK) yang berbasis pmbelajaran 30 % teori
dan 70 % aplikasi di lapangan.
Kuliah Teknologi Informasi
sungguh sangat luar biasa bagi saya informasi-informasi yang berkaitan dengan
software, penggunaannya di lapangan, serta aplikasi-aplikasi internet yang bisa
dilaksanakan di sekolah sangat menarik dan Insya Alloh akan saya
implementasikan di sekolah.
Hal yang menarik adalah “Posting
Blog” tiap minggu, bagi saya hal ini sangat menantang. Ya kuliah Teknologi
Informasi tentunya harum-harumnya juga harus harum Teknologi Informasi,
tugasnya juga berbau teknologi informasi. “It’s nice to do it. Thank you sir”
Secara pembelajaran di kelas
setiap minggu memang luar biasa. Agak kerepotan ketika mahasiswa yang tidak
familiar dengan komputer. Tapi itu harus dijalani bagaimanapun mahasiswa
Teknologi pembelajaran harus “Melek Teknologi dan harus update informasi”
Sangat disayangkan bagi saya
kuliah Teknologi Informasi harusnya tidak 2 SKS namun 3 SKS. Bagi saya lebih
urgent daripada mata kuliah yang setiap minggunya diskusi (maaf saya lebih
senang kinestetik daripada auditif).
Implementasi ke depan saya sudah
sounding ke teman-teman di sekolah untuk mengimplementasikan pembelajaran
melalui blog hal ini sangat menguntungkan siswa. Siswa kami sangat perlu
portopolio selama ini mereka mengumpulkan, kadang mencari-cari file-file karya
audio visual mereka untuk diperlihatkan ke pihak Industri. Dengan membuat blog
pribadi maka mereka bisa merangkai blog portopolio mereka sendiri se-kreatif
mungkin. File video mereka bisa di upload di youtube kemudian tinggal di link
ke blog, Sepertinya simple dan siswa dapat melaksanakannya.
Akhir kata terima kasih atas
semua ilmu yang sudah diberikan kepada saya selama satu semester ini. Ilmu yang
sangat bermanfaat sekali. Mohon maaf apabila dalam setiap pengerjaan tugas baik
posting maupun UTS dan UAS belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
Demikian yang dapat saya
sampaikan.TerimakasihWassalam
Kemajuan teknologi informasi
khususnya Internet menjadi modal berarti bagi penciptaan dan perkembangan
Sumber Daya Manusia terutama untuk warga Negara Indonesia yang sudah diamanati
pada UU Sisdiknas No 20 tahun 2003.
Terciptanya lulusan-lulusan
dari generasi mendatang harus menciptakan manusia yang melek teknologi seiring
dengan perkembangan jaman. Di jaman sekarang kemajuan
Internet nyaris tanpa batas, merasuk ke semua sendi kehidupan. Hal ini termasuk
ke dunia pendidikan. Dalam pembelajaran konvensional
di kelas terdapat :
Guru yang mengajar
Siswa yang diberi ilmu
Ada materi yang diajarkan hasil dari penjabaran kurikulum
Lingkungan kelas dimana terjadi proses pembelajaran
Di Indonesia hal diatas
masih menjadi sesuatu yang lumrah sebagai bagian dari keseragaman tindakan
dalam prosedur pendidikan. Namun di era Internet dan perkembangan dunia
pembelajaran perkembangan tatap muka antar guru dengan siswa dapat dibantu
dengan teknologi salah satunya adalah e-learning.
Kebutuhan akan suatu konsep dan
mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan
lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini membawa
pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk
digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning
sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya
implementasi e-Learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas)
maupun industri (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dsb)
Apa itu e-learning, E-learning
merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara
baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya
internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan
konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
E-learning
dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik
(internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes
yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran
seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan
pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak
dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
PENERAPAN E-LEARNING DI SMK BROADCASTING
Jika melihat karakteristik dan definisi
bahwa dalammenerapkan e-learning
sekolah harus menyediakan fasilitas Internet kalaupun tidak pembelajar perlu
memiliki modem untuk aksesibilitas informasi.
Hal yang harus dipahami juga situs apa
atau website apa yang akan menjadi centre dari e-learning. Kita bisa
menggunakan MODDLE, I-SPRING, selain itu kita dapat belajar langsung dari web
site salah satunya adalah e-learning for kids, atau ilmukomputer.com.
Pemanfaatan di SMK broadcasting
sangatlah banyak diantaranya :
Kita bisa menggunakan Forum Film Pelajar
sebagai sarana belajar siswa membuat film
Televisiku.com dapat menjadi alternatif
belajar tentang televisi
Pengembangan yang sedang dilaksanakan
adalah membuat e-learning sekolah
Infrastruktur dan tenaga pembuat
e-learning menjadi sangat penting dalam upaya memajukan guru yang memanfaatkan
Teknologi Informasi menuju guru yang professional.
Kemajuan teknologi
adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan
aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati
banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam
dekade terakhir ini.
Dalam dunia pendidikan
media dan sumber belajar banyak sekali mengalami perubahan yang luar biasa
dengan kemajuan teknologi seperti peralatan-peralatan pendukung pendidikan dan
infrastuktur pendidikan.
Buku sebagai sumber
belajar masih menjadi primadona dalam pembelajaran. Tidak dapat kita abaikan
bentuk fisik dari buku memang meyakinkan kita sebagai siswa untuk berupaya
belajar dengan membaca. Tak jarang jika kita membawa buku yang banyak ataupun
pergi ke perpustakaan banyak berceloteh kepada kita “si kutu buku” apalagi
buku-buku yang dibawa tebal-tebal.
Perkembangan software
teknologi menyediakan alternatif yang memudahkan kita sebagai siswa untuk dapat
membaca buku secara simpel dan dimana saja. Upaya ini telah sampai dengan
ditemukannya digital book.
Buku digital, atau
disebut juga e-book merupakan sebuah publikasi yang terdiri dari teks, gambar,
suara maupun video dan dipublikasikan dalam bentuk digital yang dapat dibaca di
komputer maupun perangkat elektronik lainnya. Sebuah buku digital biasanya
merupakan versi elektronik dari buku cetak, namun tidak jarang pula sebuah buku
hanya diterbitkan dalam bentuk digital
tanpa versi cetak.
Karakteristik dari
digital book adalah :
Praktis dan menarik karena didalamnya
sudah dilengkapi dengan teks, animasi, audio, animasi serta video pembelajaran.
Materi-materi yang tersedia bisa di baca
dalam satu perangkat baik laptop atau tablet
Secara pembelajaran ringan tanpa membawa
buku yang banyak
Digital book dapat disimpan di website
e-learning sekolah
PENERAPAN DIGITAL BOOK DI SMK BROADCASTING
Sebagian akan menjadi masalah ketika
ruangan jurusan terbatas terutama untuk penempatan perpustakaan jurusan. Solusinya naskah-naskah tersebut dapat di scan
untuk diubah menjadi digital book
Guru dapat membuat modulkemudian diubah menjadi digital book. Siswa
dapat mengakses modul tersebut sehingga pembelajaran lebih menarik
Laporan-laporan siswa prakerin agar
lebih baik tampilannya maka hal ini bisa diubah dengan digital book sehingga
laporan-laporan tidak terlalu menumpuk di perpustakaan.
Apapun
teknologinya jika tidak mau untuk memulainya atau siswanya malas maka
pembelajaran tidak akan mencapai titik yang diharapkan. Ini berarti teknologi
tidak akan berarti jika user tidak memiliki motivasi yang kuat untuk
mengembangkannya.
Demikian
penerapan digital book untuk guru SMK broadcasting. Semoga bermanfaat
Perkembangan
Teknologi Informasi dengan pesatnya masuk ke sektor-sektor strategis, baik
perekonomian, perdagangan, dan lain sebagainya termasuk sektor pendidikan.
Keterpaduan antara teknologi life style dengan pendidikan dapat kita lihat
dengan mobile learning atau M-Learning.
Mobile learning didefinisikan oleh
Clark Quinn (Quinn 2000) sebagai : “The intersection of mobile computing and
e-learning : accessible resources wherever you are, strong search capabilities,
rich interaction, powerful support for effective learning, and
performance-based assessment. E-Learning independent of location in time or
space”. Jadi mobile learning merupakan model pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Mobile learning membawa manfaat yang
signifikan yaitu ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan
visualisasi materi yang menarik. Istilah M-Learning atau Mobile Learning
merujuk pada penggunaan perangkat genggam seperti PDA, ponsel, laptop dan
perangkat teknologi informasi yang semakin banyak digunakan dalam proses
pembelajaran, dalam hal ini fokusnya adalah perangkat handphone (telepon
genggam).
Tujuan dari pengembangan mobile
learning sendiri adalah proses belajar sepanjang waktu (long life
learning), peserta didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran,
menghemat waktu karena apabila diterapkan dalam proses belajar maka peserta
didik tidak perlu harus hadir di kelas hanya untuk mengumpulkan tugas, cukup
tugas tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile phone yang secara tidak
langsung akan meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri.
Munculnya M-Learning sebagai salah
satu alternatif media pembelajaran merupakan peluang yang menggembirakan bagi
dunia pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan perangkat bergerak
(handphone), maka program M-Learning akan semakin mudah dijangkau dan
dimanfaatkan. Sayangnya di Indonesia penggunaan telepon hanya untuk telepon,
SMS dan chatting. Belum banyak yang digunakan untuk pemanfaatan pembelajaran
dalam dunia pendidikan.
Sementara itu belum banyak tersedia
konten-konten pembelajaran berbasis mobile yang bisa diakses secara luas.
Kebanyakan konten yang beredar di pasaran masih didominasi konten hiburan yang
memiliki aspek pendidikan yang kurang serta kebanyakan adalah hasil produksi
dari luar negeri yang memiliki latar budaya yang berbeda dengan negera kita.
Kenyataan ini memunculkan kebutuhan akan adanya pengembangan-pengembangan
konten/aplikasi berbasis perangkat bergerak yang lebih banyak, beragam, murah
dan mudah diakses
Salah satu platform yang digunakan
untuk mengembangkan m-learning adalah Adobe Flash. Flash lite player adalah
versi ringan dari flash player. Flash Lite sendiri berbasiskan teknologi Flash
4 Scripting Engine yang khusus ditujukan pada aplikasi mobile. Untuk membangun
aplikasi mobile dalam lingkungan Flash Lite tidak dibutuhkan banyak kode
program, tetapi pengembang dapat menggunakan Integrated Development Environment
berbasis grafis, yaitu dengan aplikasi Macromedia Flash Professional 8. Bahasa
scripting yang digunakan dalam Flash Lite adalah Action Script, sama seperti
Flash, tetapi memiliki keterbatasan fitur. Platform ini dapat di jalankan pada
Handphone yang support flash lite. Platform ini biasanya digunakan handphone
untuk aplikasi wallpaper atau screensaver yang berwujud animasi. Pada saat ini
sudah banyak handphone yang support flash lite. Untuk ukuran layar (screen
size) yang disasar adalah layar dengan ukuran 240x320 pixel.
Kelebihan dan Kekurangan
M-learning
Beberapa kelebihan M-learning dibandingkan dengan pembelajaran lain adalah
sebagai berikut.
Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Kebanyakan divais bergerak memiliki
harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC desktop. Ukuran perangkat
yang kecil dan ringan daripada PC desktop. Diperkirakan dapat mengikutsertakan
lebih banyak pembelajar karena m- learning memanfaatkan teknologi yang biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
M-learning memiliki keterbatasan-keterbatasan terutama dari sisi
perangkat/media belajarnya.
Keterbatasan perangkat bergerak antara lain
sebagai berikut.
1. Kemampuan prosesor
2. Kapasitas memori
3. Layar tampilan
4. Catu daya
5. Perangkat I/O
Kekurangan M-learning sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi
khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor
pada divais semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori, terutama
memori eksternal, saat ini semakin besar dan murah.
Layar tampilan yang
relatif kecil akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan divais untuk
menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor. Masalah media
input/output yang terbatas (hanya terdiri beberapa tombol) akan teratasi dengan
adanya teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun virtual keyboard.
Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan dapat teratasi dengan
pemanfaatan sumber daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan mudah
dibawa, seperti baterai cair, tenaga gerak manusia, tenaga matahari dan
lain-lain.
PENERAPAN M-LEARNING
DI SMK BROADCASTING
Kompetensi
keahlian teknik produksi dan penyiaran program pertelevisian merupakan
kompetensi keahlian yang memiliki tujuan menciptakan lulusan-lulusan yang
memiliki kompetensi di bidang memproduksi sebuah tayangan atau program dan
memiliki kemampuan menyiarkan tayangan-tayangan yang sudah dibuatnya.
Penerapan
M-Learning dalam pembelajaran dapat dilaksanakan dengan materi ajar yang sudah
ada di power point atau yang lainnya tinggal kita convert dengan terlebih
dahulu ukuran font-nya disesuaikan melalui software “wondershare PPT to DVD”
Semakin
banyak materi diubah dalam bentuk M-learning dengan sendirinya membawa siswa
dengan kehidupan/gaya hidupnya benar-benar memanfaatkan teknologi yang
dibawa-bawanya setiap hari ditengah kondisi apapun terkecuali habis baterei.
Siswa
akan lebih mandiri dan belajar secara mandiri dimana saja melalui gadget mereka
serta kapan saja mereka dapat mengaksesnya karena M-learning ini bisaoffline atau di online yang sudah tersedia di
applikasi masing-masing handphone androidnya.